Apa Itu Blog?

Apa Itu Blog? Pengertian dan Sejarah Blog

Apa Itu Blog? Pengertian dan Sejarah Blog

Anda pasti sudah sering mendengar tentang blog. Namun, jika Anda melontarkan pertanyaan, seperti
‘apa itu blog’, maka hanya segelintir orang yang bisa menjawabnya dengan benar dan tepat. Di artikel ini
kami akan membahas informasi seputar blog, termasuk siapa saja yang bisa disebut blogger, mengapa
sebaiknya membuat blog, perbedaan blog dan website, dan lain sebagainya.

Apa Itu Blog?

Apa Itu Blogging?

Siapa Itu Blogger?

Sejarah Blog dan Blogging

Perbedaan Blog dan Website

Perbedaan Blog Post dan Halaman Website

Mengapa Orang-orang Membuat Blog?

Apakah Blogger Mendapatkan Uang dari Blog yang Dikelolanya?

Kesimpulan

Apa Itu Blog?

“Weblog” atau blog adalah website atau jurnal online yang memuat beragam informasi serta
menampilkan postingan terbaru di bagian atas halaman. Konten atau postingan blog diperbarui secara
berkala, dan biasanya dikelola oleh satu atau sekelompok kecil user. Meski diatur oleh banyak user,
misalnya, pikiran dan opini yang dituliskan tetap berfokus pada satu topik. Inilah pengertian dan definisi
blog secara umum. Hanya saja, belakangan ini garis perbedaan blog dan website semakin kabur.

Kegunaan dan Fungsi Blog

Ada banyak alasan mengapa orang atau perusahaan menggunakan blog. Sebagai contoh, Anda suka
memelihara anjing dan ingin membagikan hobi serta kisah yang dimiliki ke audience di internet. Atau
Anda sedang mempelajari efek kurang tidur dan ingin menuliskan hasil serta kesimpulan yang
ditemukan. Atau mungkin Anda adalah seorang pebisnis dan ingin menawarkan produk yang dimiliki
dengan menuliskannya di blog demi meningkatkan awareness dari audience yang lebih besar. Selain
tentang alasan pembuatan blog, ada juga yang bertanya apakah benar kita bisa memperoleh
penghasilan dengan mengonlinekan blog? Sama seperti website atau jurnal, blog juga memiliki struktur
yang tidak kaku. Hal ini dikarenakan blog menawarkan berbagai macam desain dan bentuk, terlebih
adanya update secara berkala. Namun, ada fitur yang standar dan terstruktur yang akan Anda sadari
ketika membuka dan membaca blog.

Struktur

Struktur blog terdiri atas header yang memiliki menu dan/atau bar navigasi. Bagian konten utama
menampilkan postingan blog terbaru atau yang dijadikan sorotan (highlight). Ada juga sidebar yang
memunculkan profil media sosial author dan postingan terpopuler. Terakhir, footer memuat informasi,
seperti kebijakan privasi, disclaimer, dan informasi kontak. Setiap aspek yang ada pada struktur
berperan sangat penting dalam memudahkan para pengunjung situs untuk melakukan navigasi dan
mencari konten.

Apa Itu Blogging?

Blogging adalah aktivitas menulis dan mengelola blog dengan memanfaatkan tool digital yang ada di
internet agar sang blogger bisa menulis, membagikan, serta menautkan konten dengan mudah. Aktivitas
blogging dimulai pada awal tahun 2000an di mana sejumlah blog berbau muatan politik bermunculan.
Beberapa saat setelahnya muncul blog bertemakan how-to dan tutorial. Blog berbeda dari kegiatan
jurnalis. Bahkan garis yang membedakan kedua aktivitas tersebut semakin jelas belakangan ini.
Sejak kemunculannya hingga saat ini, blogging sangat populer. Hanya saja, yang jadi pertanyaannya
mengapa blogging bisa seterkenal ini? Awalnya blogging merupakan platform yang mainstream untuk
berita dan informasi. Sama seperti koran yang muncul sebelum kehadiran blog, meskipun tingkat
kenyamanan yang ditawarkan berbeda, blogging berkembang lebih cepat secara komparatif. Update
informasi yang dilakukan terus-menerus dan blogger bisa mengikuti blog yang sesuai dengan minat dan
hobinya menjadi dua dari sekian alasan mengapa orang-orang melakukan blogging. Pun adanya blog
memudahkan para pembaca dalam mengikuti informasi, daripada harus membolak-balikkan kertas
koran. ‘Kebangkitan’ blog memberi kesempatan bagi orang-orang yang ingin menciptakan sesuatu yang
baru. Anggap saja blog seperti sebuah buku diari yang ingin Anda pamerkan ke teman-teman.

Siapa Itu Blogger?

Blogger adalah orang yang membuat dan mengelola blog, membagikan pandangan serta perspektif
mereka ke audience secara online baik untuk tujuan pribadi maupun bisnis. Topik yang dibahas pun
beragam, mulai dari kesenian hingga politik. Saat ini sudah banyak blogger yang terkenal dan menjadi
‘selebriti’ di dunia online dan juga offline. Sebagian orang menjadikan blogging sebagai profesi
sampingan, sebagian orang lain memandang blogging sebagai karier utama mereka, sedang yang lainnya
hanya menulis blog untuk menyalurkan hobi atau sebagai salah satu cara mengekspresikan pendapat
mereka.

Menjadi blogger adalah profesi menyenangkan meski tak begitu mudah. Ia tidak harus berdiam diri di
satu tempat jika ingin menulis konten. Bahkan ada blogger yang mengisi kontennya dengan melakukan
perjalanan, tapi tentu saja ini tergantung dari jenis blog yang dibuat. Semenjak internet sudah dapat
diakses dengan mudah dari mana saja, saat itulah siapa pun bisa menjadi blogger.
Kita sudah membahas sekilas kapan blog pertama kali muncul. Sekarang kami akan menjelaskan evolusi
dan sejarah blog.
Ingin membuat blog? Silakan kunjungi beranda utama kami untuk melihat beragam paket web hosting
dengan diskon yang menarik! Semua paket menyediakan bantuan pelanggan 24/7/365. Jika membeli
paket Premium dan Bisnis dengan durasi 12 bulan atau kelipatannya, maka Anda akan memperoleh
nama domain gratis & sertifikat SSL gratis.

Sejarah Blog dan Blogging

Berbicara soal sejarah blog tidak bisa lepas dari istilah weblog. ‘Weblog’ merupakan istilah yang
diciptakan oleh Jorn Barger pada tanggal 17 Desember 1997. Beberapa tahun kemudian, penyebutan
‘blog’ semakin santer terdengar. Konsepnya sendiri ternyata sudah berumur lebih dari dua dekade, yang
kalau dalam ukuran internet bisa dianggap jutaan tahun. Blogging mulai muncul di permukaan pada
awal milenia kedua. Contoh blog dan blogging memberi dampak yang cukup signifikan terlihat pada
tahun 2002, tahun yang penting dalam sejarah blog. Karena blog masih baru, kemunculannya
memunculkan kontroversi.
Saat itu ketidakberuntungan menimpa Heather B. Armstrong dan blognya dooce.com. Ia dipecat dari
pekerjaan sehari-harinya karena kedapatan menulis tentang rekan-rekannya di blog pribadinya. Kasus ini
menimbulkan kegemparan di komunitas blog dalam hal privasi di internet. Kini Heather menjadikan
dooce.com sebagai sumber utama penghasilannya. Setidaknya pada akhirnya semua baik-baik saja.
Tahun berikutnya WordPress muncul, menawarkan segala kemudahan bagi orang-orang yang tertarik
untuk membuat blog. Website blogging kemudian menjadi terkenal dan menarik perhatian ‘warga
internet’. Pemilik situs blog, seperti ProBlogger.net dan JohnChow.com, menjadikan blognya sebagai
‘mesin pencetak uang’ karena bekerja sama dengan pihak ketiga (dalam hal beriklan). Dua situs blog ini
bahkan menjadi contoh bagaimana Anda pun bisa memperoleh penghasilan dengan blogging. Hal lain
yang tidak bisa lepas dari ingatan mengenai sejarah blog adalah ketika Google akhirnya membeli
blogger.com. Lalu, apa perbedaan blog dan website?

Perbedaan Blog dan Website

Banyak orang yang menganggap blog dan website adalah dua hal yang hampir sama. Terlebih lagi ada
banyak perusahaan yang menggunakan blog dan website di saat bersamaan sehingga perbedaan dua
format ini cukup membingungkan. Memang sepertinya susah untuk membedakan kedua platform
tersebut, tapi sebenarnya ada poin-poin khusus yang menjadikan blog dan website berbeda.

Blog, seperti yang telah kami sebutkan sebelumnya, memiliki konten yang harus terus-menerus
diperbarui dan dikelola. Lebih jauh lagi, Anda harus menggunakan desain yang menarik untuk mencuri
perhatian audience dan memaksimalkan keunggulan yang dimiliki. Salah satu contohnya adalah dengan
mengaktifkannya kolom komentar sehingga pengunjung situs bisa menuliskan pikiran atau kritikannya.
Website, di sisi lain, cenderung ‘statis’ – tidak harus selalu diupdate. Saat masuk ke sebuah blog, Anda
pasti melihat bahwa kontennya selalu baru. Hal ini berbeda ketika mengunjungi sebuah website, Anda
akan lihat bahwa hampir semuanya sama dan tidak ada perubahan.
Selain konten yang terus diperbarui, ada cara lain untuk melihat perbedaan blog dan website. Blog
memiliki tanggal publishing, referensi author, kategori, dan tag dalam byline. Meskipun tidak semua
blog punya elemen ini, website malah tidak memilikinya sama sekali. Apakah sekarang Anda sudah bisa
mengetahui perbedaan blog dan website?

Perbedaan Blog Post dan Halaman Website

Lalu bagaimana dengan blog post dan halaman website? Kami sudah menyebutkan kata ‘statis’
sebelumnya ketika merujuk pada definisi website. Kata ini juga berlaku untuk halaman website. Blog
post ditulis berdasarkan urutan postingan terbaru ke postingan paling awal dibuat. Secara default,
beranda utama adalah halaman post blog dan di sinilah Anda bisa melihat postingan terbaru yang
diterbitkan. Kalau Anda ingin tampilan yang lebih rapi di mana semuanya terorganisir dengan baik serta
dapat diakses melalui bar navigasi atau fitur serupa, maka sebaiknya gunakan halaman statis atau yang
biasa disebut halaman website.
Contoh yang paling populer adalah toko online. Anda ingin membuat halaman website yang memuat
semua informasi penting dan relevan, tapi di saat bersamaan menawarkan opsi untuk mencari item
yang diinginkan satu per satu. Metode ini tidak bisa diterapkan dengan blog post karena semua
postingan yang ditampilkan akan ‘ditimpa’ dengan postingan baru. Pengunjung situs pun mengalami
kesulitan jika ingin mencari item yang dibutuhkan. Dengan kekurangan seperti ini, pastinya Anda akan
bertanya-tanya, ‘lalu, mengapa orang-orang membuat blog?’.

Mengapa Orang-orang Membuat Blog?

Pada awalnya blog menjadi wadah bagi para pengguna untuk mengekspresikan pendapat atau perasaan
pribadi. Namun seiring dengan berjalannya waktu, fungsi blog semakin berkembang dan merambah
berbagai cabang. Banyak perusahaan yang mulai memanfaatkan blog untuk memberikan informasi yang
up-to-date bagi klien mereka. Semakin banyak orang yang datang dan mengakses situs Anda, maka
semakin bagus pula bagi brand awareness dan tingkat kepercayaan terhadap perusahaan.

Interaksi merupakan salah satu hal utama yang berpengaruh terhadap kesuksesan blog. Apabila orang-
orang bisa berinteraksi dengan perusahaan dan juga brand yang diciptakan, maka feedback-nya akan

positif. Di samping itu, banyak orang juga sudah mulai melirik blog sebagai sumber penghasilan baik
paruh maupun penuh waktu. Anda hanya perlu menuliskan opini atau pikiran erhadap suatu topik di
blog, kemudian mendapatkan uang. Siapa, sih, yang tidak suka dengan konsep seperti ini?
Cara paling manjur untuk mendapatkan uang dari blog adalah dengan memanfaatkan layanan iklan yang
ditawarkan pihak ketiga. Anda menampilkan ads pihak ketiga (biasanya dalam bentuk banner) yang
kemudian bisa dilihat oleh para pengunjung blog. Jika iklan tersebut diklik oleh pengunjung, maka Anda
akan mendapatkan penghasilan yang terbilang cukup. Namun jika Anda sudah punya bisnis sendiri,
menampilkan informasi mengenai produk yang ditawarkan sudah lebih dari cukup.

Apakah Blogger Mendapatkan Uang dari Blog yang Dikelolanya?

Seperti yang telah kami sebutkan di atas, jawabannya adalah ya, blogger mendapatkan uang dari
blognya. Berdasarkan informasi yang disadur dari Forbes, 10 situs blog terbaik bisa membawa
penghasilan mulai dari $175,000 hingga $14,000,000 per bulannya. Jumlah yang sangat fantastis, bukan?
Tentu saja blog tersebut butuh bertahun-tahun lamanya untuk membangun brand dan image, bahkan
menyewa sejumlah profesional di bidangnya. Jangan berkecil hati jika blog Anda saat ini belum sebesar
sepuluh blog yang disebutkan. Dengan ketelatenan dan ketekunan, pasti Anda bisa mendapatkan
penghasilan dari blog sendiri.

Kesimpulan

Blog adalah ruang digital di mana Anda bisa menuliskan pandangan, pendapat, serta berbagai hal lain
yang dilakukan sehari-hari. Bahkan faktanya Anda bisa menjadikan blog sebagai sumber penghasilan,
terlebih jika Anda fokus pada suatu topik unik yang harus dibagikan agar siapa pun tahu dan paham akan
hal tersebut.
Blogging tak hanya sekadar hobi, tapi juga menjadi cara hidup bahkan karier utama seseorang.
Sepertinya akan sangat susah membayangkan bagaimana hidup tanpa blog karena dari blog-lah, kita
bisa belajar dan mengetahui banyak hal menarik dari cerita, kisah, dan keseharian orang lain.
Demikian halnya ketika Anda menjalankan sebuah bisnis atau perusahaan. Untuk meningkatkan
awareness dan kepercayaan pelanggan, cara terbaiknya adalah dengan membuat blog yang powerful
serta memuat beragam informasi penting.
Semoga melalui artikel ini, Anda bisa belajar banyak hal tentang apa itu blog, fungsi dan kegunaan blog,
serta sejarah blog dan perbedaan blog dan website. Silakan tuliskan pendapat atau pikiran Anda pada
kolom komentar di bawah ini.

Pengertian Blog Beserta Jenis, Fungsi, dan
Contohnya

Daftar isi tutup
1 Pengertian Blog
1.1 Jadi, apa itu blog?
2 Struktur pada Blog
3 Sejarah Blog
3.1 1994: Personal Home Page Justin Hall
3.2 1997: Muncul Istilah Weblog
3.3 1999: Istilah Blog Dikenalkan
3.4 1999: Lahirnya Blogger, LiveJournal, dan Xanga
3.5 2003: Akuisisi Blogger dan Lahirnya WordPress
3.6 2018: WordPress Menjadi Platform Paling Populer
4 Sejarah Blog di Indonesia
5 Jenis-Jenis Blog dan Contohnya
5.1 Blog Pribadi
5.2 Blog Profesional
5.3 Blog Bisnis (Content Marketing)
6 Manfaat dan Fungsi Blog
6.1 Mengasah Kemampuan Menulis
6.2 Media Publikasi untuk Siapa Saja
6.3 Bukti Profesionalitas
6.4 Sebagai Sarana untuk Branding
6.5 Menghasilkan Uang
7 Kesimpulan

Pengertian Blog

Blog adalah website yang mengandung konten personal dalam bentuk artikel, video, foto, dan
link ke website lain yang disediakan oleh penulis blog (Sumber: Merriam Webster)
Dari sumber lain, blog didefinisikan sebagai website yang dikelola beberapa penulis dan berisi
pengalaman pribadi, observasi, dan opini dari penulis. Seringkali blog dilengkapi gambar atau
link ke website lain.
Jadi, apa itu blog?
Blog adalah salah satu jenis website yang kontennya berisi pemikiran satu atau beberapa
penulis dan memiliki urutan posting secara kronologis (dari konten terbaru ke konten terlama).

Struktur pada Blog

Saat ini blog memiliki tampilan dan tatanan yang sangat beragam tergantung fungsi pada blog itu
sendiri. Mulai dari blog yang memiliki beberapa sidebar, hingga blog yang hanya memiliki satu
kolom. Pada dasarnya blog memiliki struktur standar, berikut beberapa struktur standar pada
sebuah blog:
1. Header: Biasanya terletak dibagian atas blog. Header berisi tentang judul blog, deskripsi
blog dan menu blog.
2. Navbar: Elemen ini biasanya terletak diatas header. Fungsi dari Navbar untuk
mempermudah editor/pemilik blog dalam mengelola blog nya. Navbar biasanya tidak
akan tampil jika diakses oleh user selain pemilik blog.
3. Main blog: Biasanya terletak di bagian tengah blog. Disinilah tempat dimana postingan
blog berada. Pada Main Blog juga terdapat struktur seperti Judul, tanggal, nama penulis
serta kolom komentar.
4. Sidebar: Pada elemen ini biasanya terdapat Popular Post, Archive. Anda juga dapat
menambahkan widget lainya seperti kalender, jam dan widget menarik lainnya. Letaknya
bisa di kiri atau kanan sebuah blog.
5. Footer: Terletak paling bawah blog. Biasanya terdapat informasi singkat pemilik blog,
kontak atau form subscribe untuk diisikan alamat email.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

E-Commerce : Pengertian, Tujuan dan manfaat, Ancaman yang mungkin terjadi, CMS, Jenis CMS

Sejarah Blog

Proses Pengolahan Ikan dan Daging menjadi Produk Pangan Setengah Jadi